Kembali

Siaran Pers Nomor : Press-09/LPS/2014

Seminar Pemberdayaan Anak Penyandang Autis 
Dalam Memasuki Dunia Kerja
 
Jakarta, 30 April 2014 – Dalam rangka Bulan Kepedulian Autisme Sedunia yang digelar setiap bulan April, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hari ini mengadakan seminar dan sosialisasi di Jakarta dengan topik pemberdayaan anak penyandang autisme agar mandiri dan siap memasuki dunia kerja. 
 
"LPS menyadari pentingnya pendidikan dan peningkatan kapasitas terutama bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus agar dapat hidup mandiri. Peran berbagai pihak dan kerjasama lintas sektoral juga dibutuhkan untuk menyiapkan para penyandang autis agar siap memasuki dunia kerja." papar Kartika Wirjoatmojo Ketua Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan. 
 
Pemberdayaan berupa pendidikan dan pelatihan kerja bagi orang berkebutuhan khusus merupakan program yang kerap dilakukan oleh institusi-institusi baik itu swasta maupun pemerintah di luar negeri. Mereka telah memberikan pelatihan hingga penciptaan lapangan pekerjaan yang telah disesuaikan dengan penyandang autisme yang memiliki kemampuan bekerja.
 
"Beberapa lembaga dan relawan bahkan telah memulai inisiatif ini di Indonesia. Kini sudah saatnya pemerintah dan swasta termasuk para relawan saling berbagi pengetahuan dan mendukung program peningkatan kapasitas ini. Semoga dari seminar hari ini, akan memberikan pencerahan bagi orangtua penyandang autisme dan pemerhati orang-orang berkebutuhan khusus untuk turun tangan." Tambah Kartika Wirjoatmojo
 
Dalam seminar ini, LPS juga akan memberikan sosialisasi mengenai program penjaminan simpanan nasabah perbankan, dimana semua yang hadir diharapkan dapat mengenal dan faham mengenai program penjaminan sehingga akan lebih nyaman ketika menyimpan uangnya di bank.  
 
Hal ini sejalan dengan peran dan komitmen LPS dalam memberikan rasa aman kepada para nasabah atas keamanan simpanan mereka. Rasa aman, komitmen serta harapan adalah nilai-nilai yang mendorong LPS untuk berperan aktif dalam program ini. 
 
"Tahun 2013 lalu kami melakukan program CSR berupa operasi bagi anak-anak penderita hydrocephalus sehingga mereka mendapat kesempatan untuk kembali hidup normal dan melanjutkan cita-citanya. Harapan tersebut yang coba kami sampaikan melalui seminar ini kepada para pemerhati dan penyandang autisme." Tambah Samsu Adi Nugroho, Sekretaris Lembaga Lembaga Penjamin Simpanan.
 
Sepanjang 2013 LPS telah beberapa kali berperan aktif dalam CSR pendidikan, keagamaan, serta kesehatan seperti diantaranya; LPS Mengajar di Bali, Pelatihan Kepemimpinan di SMA di Jakarta, serta penyerahan bantuan pendidikan dan tempat beribadah ke beberapa tempat di Indonesia.
 
Mengenai Seminar Pemberdayaan Autisme
Seminar ini akan menghadirkan beberapa narasumber ahli dan terkemuka seperti diantaranya; Dr. Purboyo Solek, SpA(K), Konsultan Neuropediatri dari Asosiasi Disleksia Indonesia, yang akan membawakan topik  mengenai Penyandang Autis dan Kesempatan Bekerja.  
 
Dr. Purboyo Solek, SpA(K) dalam seminar tersebut akan memaparkan aspek-aspek apa saja dari penyandang autism yang dapat dioptimalkan agar mampu bekerja dan mandiri. Serta jenis pekerjaan apa saja yang cocok bagi mereka.    Dia juga akan menyampaikan mengapa diperlukanya dukungan dari berbagai pihak mulai dari pemerintah hingga pihak swasta untuk mewadahi dan mengakomodasi ketrampilan vokasional pada penyandang autisme ini.
 
Acara seminar juga  menghadirkan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), yang merupakan lembaga pendidikan formal pertama dan satu-satunya yang diberi mandat oleh Dirjen Dikti untuk menyelenggarakan Program Studi DIII Manajemen Pemasaran  untuk Warga Negara berkebutuhan khusus. 
 
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran untuk Warga Negara Berkebutuhan Khusus PNJ (MP-WNBK-PNJ), Dewi Akbar SE. MM memaparkan mengenai pendidikan dan penerapan kurikulum serta pelatihan kepada guru-guru bagi murid/ mahasiswa berkebutuhan khusus.   
 
MP-WNBK-PNJ adalah pendidikan vocational yang akan melatih, mendidik dan membekali mahasiswa untuk menguasai bidang yang sesuai kemampuan dan minat masing-masing. Program studi ini akan melaksanakan individual educational progam berdasarkan adapting thematic integrated curriculum. 
 
Program sepanjang 6 semester ini terdiri dari 116 SKS dan menawarkan empat konsentrasi utama yakni: 
- Konsentrasi Disain Grafis 
- Konsentrasi Art & Craft 
- Konsentrasi Seni 
- Dan Konsentrasi Aplikasi Komputer. 
 
Narasumber lain yang turut hadir adalah adalah International Center for Special Care in Education (ICSCE). Lembaga Nirlaba tersebut memaparkan dan memberikan gambaran mengenai pelatihan serta penyediaan lapangan kerja bagi penyandang autisme yang telah mereka lakukan. 
 
ICSCE menyediakan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus serta telah berhasil bekerjasama dengan lebih dari 18 perusahaan seperti diantaranya Harry Darsono (2004–2009), Kampung Kids (2004 2013), Hotel Intercontinental (2013-saat ini), Hotel Le-Meridien (Januari 2014-saat ini). 
 
Turut berpartisipasi adalah Lembaga Im Star yang didirikan oleh para orang-tua penyandang autisma yang memiliki talenta dalam bidang musik, hingga membentuk Im Star Band yang terdiri dari 4 (empat) personil penyandang autisma, Abhy, Arya, Ervitha, Shinta yang berusia remaja dan dewasa muda.  
 
Mereka merupakan salah-satu bukti sukses betapa penyandang autisme jika ditangani dengan tepat akan mampu berkarya dan dihargai secara positif oleh masyarakat umum. Bahkan pada Puncak Peringatan Hari Autis Sedunia 2014, mereka tampil dihadapan Ibu Negara, Any Yudhoyono beserta jajaran Pengurus SIKIB, dan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II di Istana Negara. 
 
Film layar lebar I'm Star bahkan mampu meraih berbagai penghargaan di Amerika Serikat untuk Award of Excellence Artis Terbaik, Award of Merit untuk Skenario, dan film terbaik di Indie Fest, San Diego, Amerika Serikat. 
 
Tidak ketinggalan hadir sebagai narasumber, Rumah Autis  juga akan memeriahkan acara dengan mempersembahkan penampilan tarian dan pameran hasil karya. Sebagai lembaga sosial yang concern dalam memberikan layanan terapi dan sekolah bagi keluarga pra sejahtera, Rumah Autis membuktikan bahwa dengan segala keterbatasan yang dimiliki, invididu penyandang autisme tetap dapat menampilkan bakat dan produktifitas dengan karya-karya mereka.
 
 
Kepala Eksekutif LPS Bapak Kartika wirjoatmodjo memberikan sambutan dalam acara Seminar Pemberdayaan Anak Penyandang Autis Dalam Memasuki Dunia Kerja
 
 
Dalam kegiatan sosialisasi dan seminar di Jakarta dengan topik pemberdayaan anak penyandang autisme agar mandiri dan siap memasuki dunia kerjatesebut, LPS juga menyerahkan dana bantuan kepada mitra penggiat kegiatan tersebut. Tampak dalam gambar Kiri ke kanan Ketua Yayasan Im Star Edi Prabowo, Ketua Eksekutif LPS Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Yayasan Rumah Autis M. Nelwansyah, Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran untuk Warga Negara Berkebutuhan Khusus Politeknik Negeri Jakarta Dewi Akbar SE.MM