Kembali

Bank Century Siap Ganti Nama demi Perbaiki Citra dan Kepercayaan

Jakarta - PT Bank Century Tbk siap-siap untuk berganti nama, setelah kinerja bank tersebut membaik. Pergantian nama itu bertujuan untuk memperbaiki citra dan kepercayaan publik terhadap bank yang sempat mengalami gagal kliring tersebut.

Demikian disampaikan Dirut Bank Century, Maryono dalam paparan publik di kantornya, Senayan, Jakarta, Kamis (22/1/2009).

"Masih kita lihat dulu perkembangannya karena untuk melakukan re-branding itu nggak bisa langsung begitu saja. Visi misinya harus disusun dulu baru bisa kita ubah nama. Tapi memang kita sedang berencana kesana, itu salah satu fokus yang sedang kita kaji. Ini juga bagian dari salah satu strategi untuk memperbaiki citra dan kepercayaan publik pada bank ini," urai Maryono.

"Tapi saya rasa realisasinya baru bisa dilakukan kalau semuanya sudah stabil. Mungkin tidak di tahun ini, tapi saya inginnya secepatnya," ujar mantan Grup Head Bank Mandiri itu.

Mengenai rencana Bank Century menjadi bank BUMN, Maryono mengaku menyerahkan keputusannya kepada pemerintah.

"Sekarang kan posisinya Bank Century milik pemerintah lewat LPS, jadi boleh dikatakan kalau Bank Century sekarang adalah bank pemerintah. Itu semua tergantung pemerintah," tambahnya.

Namun Maryono mengakui bahwa wacana untuk menjadikan Bank Century sebagai bank pemerintah memang ada.

"Wacana sih dengar-dengar ada, tapi keputusan apakah jadi bank BUMN atau tidak sepenuhnya di tangah pemerintah. Saya disini cuma profesional, pemegang sahamnya pemerintah," tambahnya lagi.

Pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada 21 November lalu mengambil alih Bank Century setelah bank tersebut mengalami gagal kliring. Bank Century merupakan bank hasil penggabungan Bank CIC dengan Bank Danpac dan Bank Pikko. Setelah pengambilalihan itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Century sempat turun akibat penarikan oleh nasabah.

Per akhir 2008, DPK Bank Century mencapai Rp 5,1 triliun dan hingga 15 Januari telah bertambah Rp 100 miliar menjadi Rp 5,2 triliun. HIngga akhir tahun2009 diperkirakan DPK naik menjadi Rp 7,5 triliun atau bertambah Rp 2,4 triliun. Sementara kredit diharapkan meningkat Rp 800 miliar.

"Penambahan DPK Rp 2,4 triliun kita sedang pendekatan dengan beberapa institusi untuk menempatkan dananya disini. Ada beberapa BUMN juga, tapi saya belum bisa sebutkan angkanya. Jadi mereka akan mendapatkan fund di bank Century," ujar Maryono.