Kembali

Laporan Analisis Stabilitas dan Sistem Perbankan Triwulan II 2015

Ringkasan Laporan

  1. Ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5% pada 2015 dengan rata-rata inflasi sebesar 6,9% dan BI rate pada akhir tahun di 7,5%.
  2. Realisasi hingga Juni 2015 menunjukkan tekanan terhadap rupiah yang lebih besar dari perkiraan sebelumnya. Proyeksi rata-rata nilai tukar direvisi dari Rp 12.900/US$ menjadi Rp 13.150/US$.
  3. Rata-rata yield SUN bertenor 10 tahun pada 2015 diproyeksikan mencapai 8,2%, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 7,7%.
  4. Neraca pembayaran Indonesia diperkirakan akan kembali mengalami surplus pada 2015 dan 2016, meski tidak sebesar surplus pada 2014.
  5. Defisit neraca berjalan diproyeksikan mengecil dari 2,9% PDB pada 2014 menjadi 2,5% PDB pada 2015, sebelum meningkat ke 2,8% PDB pada 2016.
  6. Investasi langsung dan investasi portofolio masih akan menjadi sumber pembiayaan yang utama bagi defisit neraca berjalan. Saldo dua komponen ini diperkirakan positif pada 2015 dan 2016.
  7. Terdapat diskrepansi yang besar antara arah kebijakan The Fed dengan ekspektasi pasar sehingga dapat memicu fluktuasi di pasar keuangan global.
  8. Divergensi arah kebijakan moneter The Fed ditengah pelonggaran moneter bank sentral lain berpotensi memicu currency war dan menjadi feedback negatif karena berisiko mengancam kinerja mata uang dolar AS.
  9. Sampai dengan akhir kuartal I jumlah kredit tumbuh 11,28% dibanding tahun sebelumnya, dan hanya meningkat sebesar 0,15% bila melihat total kredit yang disalurkan di akhir tahun 2014
  10. Bank harus melakukan evaluasi terhadap fokus segmen konsumen saat ini dan mencari kemungkinan pengembangan segmen baru. Tidak hanya mengandalkan segmen konsumtif yang sangat tergantung pada pendapatan masyarakat, terutama KPR dan KKB, tetapi juga kemungkinan untuk memberikan pendanaan yang produktif.
  11. Risiko industri perbankan Indonesia mengalami penurunan. Hal ini tercermin dari Indeks Stabilitas Perbankan (Banking Stability Index, BSI) LPS pada bulan Mei 2015 yang menurun sebesar 11 bps dari 100,07 pada April 2015 menjadi 99,96. Sesuai kategori skala observasi Crisis Management Protocol (CMP) angka BSI saat ini masih berada pada kondisi "Normal".

untuk informasi lebih lanjut silahkan klik tautan ini